Jakarta - Para pelaku industri asuransi jiwa
menyuarakan optimismenya terhadap nasib sektor ini di masa depan. Tapi
beberapa fakta justru mengungkapkan hal sebaliknya.
Misalkan saja data pertumbuhan industri asuransi jiwa tahun ini yang jauh di bawah target semula yang dipatok di angka 25%.
Misalkan saja data pertumbuhan industri asuransi jiwa tahun ini yang jauh di bawah target semula yang dipatok di angka 25%.
Sementara
pada semester pertama 2012 lalu, industri ini hanya bisa membukukan
pertumbuhan premi 16,7% menjadi Rp49,7 triliun. Pertumbuhan premi
asuransi pada kuartal tiga, ternyata juga hanya tumbuh sebesar 12%
menjadi Rp75,1 triliun dibanding periode yang sama 2011 sebesar Rp67
triliun.
Bahkan sumbangan premi dari produk unitlink terlihat
mulai merosot. Pada kuartal tiga 2012, premi unitlink ini turun 4%,
setelah pada kuartal sebelumnya, terlihat penurunan hingga 6%. Sungguh
kondisi yang memprihatinkan.
Meski demikian, para pelaku industri asuransi masih tetap yakin sektor ini masih mampu mencatatkan pertumbuhan di atas 20%. Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) salah satunya.
Meski demikian, para pelaku industri asuransi masih tetap yakin sektor ini masih mampu mencatatkan pertumbuhan di atas 20%. Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) salah satunya.
Ia mengatakan,
pertumbuhan premi masih berpeluang tumbuh seperti tahun sebelumnya di
angka 28%, meski pada 2012 target hanya dipatok 25%.
Benny menegaskan, target itu masih optimistis meski perkembangan ekonomi makro dan pasar saham masih akan banyak mempengaruhi. "Pertumbuhan sektor asuransi juga cenderung mengikuti perkembangan ekonomi makro," tuturnya.
Sedangkan Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, membaiknya kinerja pasar modal dibanding tahun lalu, akan membuat unitlink akan kembali menjadi salah satu pilihan menarik bagi masyarakat yang mencari kemudahan dalam proteksi yang terkait investasi jangka panjang.
Benny menegaskan, target itu masih optimistis meski perkembangan ekonomi makro dan pasar saham masih akan banyak mempengaruhi. "Pertumbuhan sektor asuransi juga cenderung mengikuti perkembangan ekonomi makro," tuturnya.
Sedangkan Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, membaiknya kinerja pasar modal dibanding tahun lalu, akan membuat unitlink akan kembali menjadi salah satu pilihan menarik bagi masyarakat yang mencari kemudahan dalam proteksi yang terkait investasi jangka panjang.
Beberapa pelaku industri asuransi sudah mulai bingung menghadapi kondisi yang terjadi. Namun, mereka pun tidak hilang akal.
Di
Asuransi Jiwa Sequis Life misalnya, sudah mulai menyiasati strategi
baru di produk unitlink ini dengan membuat porsi proteksinya lebih besar
dari investasinya. "Kalau investasinya lebih besar, itu kan bisa
dicairkan sewaktu-waktu oleh nasabah," tutur Presiden Direktur
Sequislife Tatang Widjaja.
Menurutnya, strategi tersebut dilakukan dengan melihat kenyataan di lapangan bahwa telah terjadi penurunan di produk asuransi unitlink ini.
Tidak hanya Sequis Life saja, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) juga menyikapi hal yang sama. Corporate Marketing and Communication Director PT Prudential Life Assurance Nini Sumohandoyo, yang juga Kepala Departemen Komunikasi AAJI, menjelaskan, melemahnya unit link lebih disebabkan oleh penurunan di single premium.
Menurutnya, strategi tersebut dilakukan dengan melihat kenyataan di lapangan bahwa telah terjadi penurunan di produk asuransi unitlink ini.
Tidak hanya Sequis Life saja, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) juga menyikapi hal yang sama. Corporate Marketing and Communication Director PT Prudential Life Assurance Nini Sumohandoyo, yang juga Kepala Departemen Komunikasi AAJI, menjelaskan, melemahnya unit link lebih disebabkan oleh penurunan di single premium.
Menurutnya, dalam
kondisi pasar yang melemah, risiko yang dialami oleh single premium
lebih tinggi, karena investasi dilakukan sekali saja. Sementara reguler
premium yang notabene berpola investasi jangka panjang, relatif lebih
aman. “Makanya kita selalu promosi ke investasi long term," ujarnya
dalam menyiasati terjadinya penurunan premi di bisnis unitlink ini.
referensi:INILAH.COM
No comments:
Post a Comment