"Selamat Datang" sobat, di blog saya "Marketing lampung",semoga blog ini memberikan manfaat bagi sobat sekalian,saya sangat senang kalau kita bisa saling mengenal,oleh karena itu silakan sobat untuk berkomentar dengan baik,Blog ini dofollow,tinggalkan Jejak anda /alamat blog anda,agar saya bisa segera berkunjung balik.terimaksih sukses selalu.

Wednesday, December 12, 2012

Industri asuransi jiwa sedang di uji


Jakarta - Para pelaku industri asuransi jiwa menyuarakan optimismenya terhadap nasib sektor ini di masa depan. Tapi beberapa fakta justru mengungkapkan hal sebaliknya.

Misalkan saja data pertumbuhan industri asuransi jiwa tahun ini yang jauh di bawah target semula yang dipatok di angka 25%.
Sementara pada semester pertama 2012 lalu, industri ini hanya bisa membukukan pertumbuhan premi 16,7% menjadi Rp49,7 triliun. Pertumbuhan premi asuransi pada kuartal tiga, ternyata juga hanya tumbuh sebesar 12% menjadi Rp75,1 triliun dibanding periode yang sama 2011 sebesar Rp67 triliun.
Bahkan sumbangan premi dari produk unitlink terlihat mulai merosot. Pada kuartal tiga 2012, premi unitlink ini turun 4%, setelah pada kuartal sebelumnya, terlihat penurunan hingga 6%. Sungguh kondisi yang memprihatinkan.

Meski demikian, para pelaku industri asuransi masih tetap yakin sektor ini masih mampu mencatatkan pertumbuhan di atas 20%. Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) salah satunya.
Ia mengatakan, pertumbuhan premi masih berpeluang tumbuh seperti tahun sebelumnya di angka 28%, meski pada 2012 target hanya dipatok 25%.

Benny menegaskan, target itu masih optimistis meski perkembangan ekonomi makro dan pasar saham masih akan banyak mempengaruhi. "Pertumbuhan sektor asuransi juga cenderung mengikuti perkembangan ekonomi makro," tuturnya.

Sedangkan Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, membaiknya kinerja pasar modal dibanding tahun lalu, akan membuat unitlink akan kembali menjadi salah satu pilihan menarik bagi masyarakat yang mencari kemudahan dalam proteksi yang terkait investasi jangka panjang.
Beberapa pelaku industri asuransi sudah mulai bingung menghadapi kondisi yang terjadi. Namun, mereka pun tidak hilang akal.
Di Asuransi Jiwa Sequis Life misalnya, sudah mulai menyiasati strategi baru di produk unitlink ini dengan membuat porsi proteksinya lebih besar dari investasinya. "Kalau investasinya lebih besar, itu kan bisa dicairkan sewaktu-waktu oleh nasabah," tutur Presiden Direktur Sequislife Tatang Widjaja.

Menurutnya, strategi tersebut dilakukan dengan melihat kenyataan di lapangan bahwa telah terjadi penurunan di produk asuransi unitlink ini.

Tidak hanya Sequis Life saja, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) juga menyikapi hal yang sama. Corporate Marketing and Communication Director PT Prudential Life Assurance Nini Sumohandoyo, yang juga Kepala Departemen Komunikasi AAJI, menjelaskan, melemahnya unit link lebih disebabkan oleh penurunan di single premium.
Menurutnya, dalam kondisi pasar yang melemah, risiko yang dialami oleh single premium lebih tinggi, karena investasi dilakukan sekali saja. Sementara reguler premium yang notabene berpola investasi jangka panjang, relatif lebih aman. “Makanya kita selalu promosi ke investasi long term," ujarnya dalam menyiasati terjadinya penurunan premi di bisnis unitlink ini.

referensi:INILAH.COM

No comments:

Post a Comment