"Selamat Datang" sobat, di blog saya "Marketing lampung",semoga blog ini memberikan manfaat bagi sobat sekalian,saya sangat senang kalau kita bisa saling mengenal,oleh karena itu silakan sobat untuk berkomentar dengan baik,Blog ini dofollow,tinggalkan Jejak anda /alamat blog anda,agar saya bisa segera berkunjung balik.terimaksih sukses selalu.

Friday, February 1, 2013

Hati-hati berbicara

Hati-hati berbicara:Sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari,dengan atau tanpa disadari bahwa kata-kata yang kita ucapkan keluar begitu saja tanpa kita pikirkan terlebih dahulu,atau keceplosan dan sebagainya.

Terkadang ini menjadi bumerang bagi kita sendiri,bahkan bisa membawa kita pada posisi yang sulit dan merugikan,oleh karena kata-kata kita sendiri.
Nah...sobat...tulisan dibawah ini mengajak setiap  kita untuk berfikir dahulu sebelum berbicara,
bertutur kata yang baik dan sopan,kepada setiap orang,dan jangan sekali-kali meremehkan orang lain.
Baiklah tanpa berlama-lama,kita langsung saja pada intinya persoalannya.

Seorang pengemis datang mengiba pada seorang kaya

“Pak minta uang, Pak...”
“Saya tidak punya uang kecil!,” sanggah si kaya.
“Uang besar juga boleh Pak....”
“Saya tidak punya uang ,” ujar si kaya kesal
“Kalau gitu saya minta makan, Pak...”
“Saya juga tidak punya makanan’” jawab si kaya,mulai gusar.
Kali ini suara pengemis berubah penuh percaya diri.
“Pak ikut saya yuk!”
“Kemana?” tanya si kaya heran
“Kita ngemis bareng, Pak !!. Nanti saya ajari bapak mengemis. Bapak kan tidak punya uang dan tidak punya makanan, saya kasihan sama bapak. Saya saja uang kecil sih masih ada. Nanti saya beli makanan buat Bapak!”
???

Humor dan hikmah
Kadang kita sering menganggap enteng lawan bicara.
Karena kita menganggap remeh lawan bicara kita tidak menggunakan logika yang patut untuk ucapan kita.
Akibatnya argumentasi kita jadi bumerang.
Si kaya sebenarnya cuma mau bilang bahwa ia tidak mau kasih sedekah. Mungkin karena ia tidak suka dengan orang mengemis atau ia berasumsi bahwa si pengemis minta-minta karena malas bekerja. itu sah-sah saja.
Memang kadang kita melihat pengemis ada yang layak dibantu tapi ada juga yang terlihat tidak sepantasnya mengemis.
Tapi kalau memang tidak mau memberi, pilih kata atau gerak tubuh yang efektif, jangan sampai cara menolaknya membuat kita malah terlihat bodoh, seperti orang kaya di atas.
Kalau mau menolak, cukup katakan maaf. Kalau masih dipaksa bilang maaf lagi sedikit lebih keras. Kalau masih dipaksa, berarti si pengemis bukan meminta-minta tapi maksa, Anda boleh menegur.
Inti dari tulisan ini adalah :
"Jangan menganggap remeh lawan bicara". siapapun mereka.

referensi  artikel: Argumentasi singkat ditulis oleh Isa Alamsyah

No comments:

Post a Comment